Awal Mula Menjadi Pakar SEO Di Umur 30
Perjalanan Hidup
Kisah Karirku Di Dunia Digital Marketing
Menjadi seorang pakar SEO di usia 30 bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Dibalik pencapaian ini, ada proses panjang, kegagalan, percobaan, dan pembelajaran yang terus berulang. Di usia 30 tahun, saya akhirnya bisa menyebut diri saya sebagai seorang “SEO Specialist”, namun jalan menuju titik ini penuh dengan cerita yang mungkin tak banyak diketahui orang.
Masa-Masa Awal: Tidak Tahu Arah
Saat berusia 22 tahun, saya lulus dari jurusan komunikasi. Seperti banyak lulusan baru lainnya, saya sempat bingung menentukan arah karier. Saya mencoba berbagai pekerjaan: jadi content writer, social media admin, bahkan sempat magang di agensi iklan kecil. Di tengah semua itu, saya diperkenalkan dengan istilah “SEO”—Search Engine Optimization. Saat itu, saya hanya tahu SEO sebagai teknik agar website bisa muncul di Google.
Pekerjaan pertama yang benar-benar menyentuh SEO adalah sebagai content writer untuk sebuah startup teknologi. Tugas saya sederhana: menulis artikel blog sebanyak mungkin, dengan target kata kunci tertentu. Saya tak benar-benar paham kenapa harus menulis dengan cara tertentu, kenapa harus menambahkan tautan internal dan eksternal, atau kenapa harus memperhatikan struktur heading. Tapi dari situlah rasa penasaran saya tumbuh.
Mulai Belajar Sendiri
Sekitar usia 25 tahun, saya mulai benar-benar tertarik dengan SEO. Saya membaca blog dari Neil Patel, Moz, Ahrefs, dan Brian Dean (Backlinko). Saya juga mengikuti kursus gratis maupun berbayar. Di waktu luang, saya membongkar struktur website populer, mencoba memahami bagaimana mereka bisa mendominasi halaman pertama Google.
Saya mulai membangun blog pribadi sebagai tempat eksperimen. Blog ini tidak menghasilkan uang, tapi menjadi laboratorium saya. Saya mencoba berbagai teknik: dari menulis konten pilar, membangun backlink, mempercepat loading website, hingga bermain dengan struktur URL. Banyak yang gagal, tapi banyak juga pelajaran berharga yang saya dapat.
Gagal Berkali-kali
Salah satu hal yang membuat saya semakin dalam di dunia SEO adalah kegagalan. Beberapa kali saya merasa sudah “menemukan jurus ampuh”, tapi hasilnya justru menurun. Pernah satu kali, saya membeli backlink murah dari jasa tidak jelas. Hasilnya? Website saya justru terkena penalti dan hilang dari pencarian Google. Sejak saat itu, saya belajar untuk lebih selektif, memahami bahwa SEO bukan soal “trik cepat”, tapi soal strategi jangka panjang.
Peluang Profesional
Pada usia 27, saya mendapat tawaran kerja sebagai Jasa SEO Specialist di sebuah e-commerce lokal. Inilah titik baliknya. Di sini, saya belajar bagaimana SEO bekerja dalam skala besar: audit teknikal, optimasi on-page secara massal, manajemen tim konten, hingga analisis kompetitor. Saya juga mulai terlibat dalam meeting strategis dengan tim digital marketing dan developer, membuat saya semakin memahami peran SEO dalam keseluruhan ekosistem bisnis online.
Saya juga mulai menulis artikel SEO di LinkedIn dan Medium, membagikan pengalaman saya, dan berbicara dalam beberapa webinar kecil. Perlahan tapi pasti, nama saya mulai dikenal di komunitas digital marketing lokal.
Menjadi Pakar di Usia 30
Kini, di usia 30, saya bekerja sebagai SEO Lead di sebuah agensi digital, menangani klien-klien dari berbagai industri: dari fintech, pendidikan, hingga pariwisata. Saya memimpin tim kecil, mengarahkan strategi, dan juga tetap melakukan hal-hal teknikal seperti keyword research, audit SEO, dan analisis data dari Google Search Console dan GA4.
Saya tidak pernah merasa “selesai belajar”. SEO terus berubah. Algoritma Google terus diperbarui, dan perilaku pengguna internet juga berkembang. Yang saya lakukan adalah terus belajar, terus bereksperimen, dan tetap rendah hati.
Apa yang Bisa Dipetik?
Menjadi pakar SEO bukan soal seberapa cepat kamu bisa ranking #1 di Google. Bukan juga soal punya sertifikat atau gelar tertentu. Tapi soal ketekunan, rasa ingin tahu, dan kemauan untuk terus belajar dari kegagalan.
Jika kamu baru mulai mengenal SEO, jangan takut. Mulailah dari yang kecil. Tulis konten berkualitas, pelajari struktur website, dan gunakan tools gratis seperti Google Search Console. Jangan terburu-buru mengejar hasil instan. Nikmati proses belajarnya.
Karena seperti saya, mungkin kamu juga akan menyadari bahwa perjalanan menjadi pakar SEO di umur 30 bukanlah akhir, tapi justru awal dari perjalanan yang lebih besar.